#REPOST Tpi Berita Pendidikan
Setelah sebelumnya SMK (Sekolah Menengah Kebangsaan) Tunku Ampuan Najihah Seremban Malaysia berkunjung ke SMK Negeri 2 Singaraja pada 30 Mei tahun 2023 lalu, kini giliran SMK Negeri 2 Singaraja yang bertolak ke sekolah tersebut. Tentunya keberangkatan ini membawa misi sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak dikunjungan pertama oleh sekolah dari Negeri Jiran ini tahun lalu yaitu terkait dengan kolaborasi berbagi skill dan pengetahuan di bidang tata kecantikan kulit dan rambut.
Kunjungan balasan ini membawa rombongan Kepala SMKN 2 Singaraja Ni Ketut Wisiani, S.Pd., M.Si., Ketua Komite sekolah Dr. I Putu Suka Arsa, S.T., M.T., bersama Kepala Analis SDM Putu Ermayanti, S.Pd., M.M., Guru normative, adaptif dan produktif setempat, staff TU, berserta beberapa siswa. Total ada 12 orang dalam rombongan dari SMK Negeri 2 Singaraja yang bertolak ke Malaysia.
Rombongan tiba di SMK Tunku Ampuan Najihah Negeri Sembilan Malaysia Senin (24/6/2024) pada pukul 09.00 pagi dan melakukan kegiatan kunjungan sampai jam 1 siang. Rombongan disambut dengan hangat oleh segenap jajaran setempat mulai dari Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan setempat, Ibu Asuh Asrama dan lainnya.
Sesampai disana rombongan diarahkan ke ruang penerimaan untuk sarapan pagi nasi lemak khas Malaysia, snack, kemudian diajak touring school untuk melihat pembelajaran disana termasuk bisa merasakan pelayanan langsung dari siswa mereka yang sedang praktik kala itu selanjutnya rombongan dibawa ke ruang penerimaan secara resmi dimana disana saling menyampaikan proses pembelajaran sekolah masing-masing, kurikulum di negeri masing-masing, kemudian harapan kedua belah pihak kedepannya.
“Kunjungan ini merupakan agenda sekolah kita untuk membalas kunjungan mereka setahun yang lalu dalam rangka kolaborasi program khususnya dalam bidang tata kecantikan kulit dan rambut karena kebetulan sekolah kita SMK Negeri 2 Singaraja dengan SMK Tunku Ampuan ini memiliki salah satu jurusan yang sama, tentu saja mereka ingin mempelajari bagaimana berhias, berpakaian tentang budaya Indonesia dan Bali khususnya, dan kita juga ingin mengetahui bagaimana mereka mempelajari dan mempraktekkan tentang tata kecantikan kulit dan rambut khususnya berhias mengenai budaya-budaya mereka. Yang pasti sangat menyenangkan bisa datang ke sekolah ini, dan luar biasa, apalagi kita disambut dengan begitu hangatnya,” terang Kepsek SMKN 2 Singaraja, Ni Ketut Wisiani, S.Pd., M.Si., di sela-sela kegiatan kunjungan.
Kunjungan balasan ini kata Wisiani pastinya ada kebermanfaatnya bukan hanya sekedar berkunjung atau jalan-jalan semata, baginya manfaatnya sangat jelas, dimana kita di Indonesia harus membekali anak didik dengan pendidikan, pengajaran, proses, keterampilan yang seluas-luasnya tidak hanya untuk budaya sendiri, Indonesia khususnya Bali tapi juga harus lebih luas pandangannya. Apalagi sekarang jaman globalisasi, dan lulusan SMK tidak mesti bekerja di Bali, mereka bisa bekerja ke daerah-daerah lain bahkan ke negara lain dan itu sudah terbukti sehingga dengan pengalaman kunjungan ini sebelum mereka ke negara lain mereka sudah punya pengetahuan awal tentang apa yang ada di negara lain, kebiasaan yang ada, budaya yang ada di negara lain yang pastinya nanti akan sangat bermanfaat. Dan pengalaman berkunjung ini nanti bisa di sharing ke rekan guru serta siswa SMKN 2 Singaraja yang lainnya yang kebetulan karena suatu hal tidak bisa menyertai dalam kunjungan ini.
Terkait bukti, memang sudah ada alumni SMKN 2 Singaraja yang bekerja di Malaysia bahkan baru lulus setahun lalu dan sudah bekerja di Malaysia.
“Ini membuktikan bahwa anak mampu bersaing tidak hanya di daerah tapi di negara kita sendiri bahkan bisa go internasional. Sebenarnya tak hanya Malaysia, masih banyak yang lain seperti jurusan busana sudah ada di jepang juga,” beber Wisiani lebih lanjut.
Wisiani juga menuturkan usai dari SMK Tunku Ampuan Najihah Seremban Malaysia, rombongan melanjutkan perjalanan ke trip yang lain ke daerah yang ada di sekitaran Malaysia disamping untuk melepas penat sejenak keluar dari rutinitas, mereka juga ingin menambah pengetahuan wawasan tentang apa dan bagaimana Malaysia itu sendiri. Trip lanjutan ini kebetulan ditemani oleh tour leader yang berasal dari Malaysia sehingga bisa mendapat informasi tentang destinasi yang dikunjungi dan itu sangat berharga bagi rombongan.
“Dan harapan kita kedepannya mudah-mudahan silaturahmi dan kolaborasi tetap terjalin, tidak hanya di bidang kecantikan juga dengan bidang-bidang yang lain karena SMK tidak bisa berdiri sendiri, kita harus berteman, kita harus berpacaran kalau manusia, kemudian bisa menikah sehingga melahirkan benih-benih unggul, benih-benih yang kompeten untuk pendidikan di negara masing-masing,” imbuhnya.
Disinggung mengenai pendanaan, Wisiani mengungkapkan bahwa meskipun ini memang menjadi agenda sekolah namun tidak semua sumber keuangan sekolah bisa digunakan untuk itu dan mampu menjangkau semua, sehingga sumber dana memang dari pribadi masing-masing disamping karena memang ingin mengenal lebih dekat pendidikan di negeri tetangga, tetapi juga ingin meningkatkan wawasan.
Disisi lain, Tim Liputan TPI sempat melakukan bincang singkat dengan guru dan siswa yang ikut bertolak ke Malaysia diantaranya Analis SDM SMKN 2 Singaraja Putu Ermayanti, S.Pd., M.M., beliau mengatakan, “Sebenarnya ini kunjungan bisa dibilang dadakan karena planning kita jadi gak jadi gak, akhirnya dengan begitu banyak dukungan dari temen-temen dengan antusias yang luar biasa kita sepakati untuk go. Dan kebetulan dari pihak Malaysia penerimaannya sangat luar biasa, jadi kita datang disambut dengan ramah.”
Dari Kunjungan ini kata Erma dirinya menjadi tahu bagaimana situasi sekolah ini, apa-apa yang mereka punya terutama fasilitas pendukung untuk siswa, karena mereka sebenarnya sekolah keputrian jadi mereka menyediakan fasilitas berupa asrama dimana anak-anak disitu menginap dan juga belajar. Erma juga mengatakan bahwa guru dan ibu asuh di sekolah ini sempat menjelaskan bahwa pendidikan disana dibayar oleh pemerintah separuhnya dan separuhnya lagi ditanggung oleh orang tua mereka, dan pembayaran untuk sekolah itu berbeda karena melihat basic orang tua masing-masing. Dan setahun terakhir SMK Tunku Ampuan Najihan Negeri Sembilan Malaysia sudah menerima siswa yang berjenis kelamin laki-laki setelah 56 tahun berdiri.
Kemudian ada 4 skill atau kompetensi yang mereka punya dan semuanya bertajuk art atau seni salah satunya itu adalah seni teater, spa kecantikan, dan dua lagi juga bertajuk seni. Dalam kunjungan hari itu, Erma menceritakan bahwa ada ritual seremonial penerimaan jadi anak-anak melakukan pertunjukan, yang punya skill teater mereka menampilkan teater mereka kemudian seni music juga mereka menampilkan bagaimana lihai nya mereka memainkan music diiringi dengan lagu-lagu yang suaranya sangat merdu, tarian juga indah sekali karena anak-anak yang sekolah disitu usianya 5 tahun-12 tahun.
“Inilah bedanya kita perlu berkunjung ke sekolah tetangga agar kita mengetahui bagaimana mekanisme pendidikan, budayanya seperti apa, dan banyak hal yang perlu kita ketahui sehingga banyak wawasan bagi kita dan juga kebetulan kami membawa siswa sehingg mereka mengetahui oh seperti ini budaya mereka, itu si kesannya. Kemudian untuk pesan saya berharap tidak hanya berhenti disini, saya berharap masih ada kesempatan lagi bagi kami SMKN 2 Singaraja mengunjungi sekolah-sekolah di negara tetangga, tidak hanya di Malaysia barangkali kita bisa mengunjungi sekolah di Thailand, Vietnam, dan seterusnya, kita akan berusaha mencari relasi sebanyak mungkin agar banyak referensi yang kita dapat dari adanya kunjungan seperti ini, kalau Bahasa kerennya sepadan dengan benchmarking, kurang lebih seperti itu semoga dunia pendidikan semakin Berjaya dengan adanya program-program yang seperti kita lakukan,” terangnya.
Lebih jauh Erma juga menegaskan terkait pembiayaan murni mandiri karena memang inisiasi pertama itu adalah refresing, tetapi dengan adanya dukungan orang tua yang punya antusias luar biasa akhirnya kunjungan balasan ini terealisasi.
“Sebenarnya karena kita membawa siswa kemudian ada guru dari kecantikan yang ikut, ada beberapa guru dari NA, saya selaku analis SDM akhirnya atas kebijakan bapak ketua komite dengan ibu kepala sekolah ada beberapa yang di kontribusi oleh sekolah yakni pembiayaan pembuatan paspor, itu dikembalikan lagi oleh pihak sekolah, juga transport sekolah menuju bandara berikut juga dari bandara menuju sekolah, luar biasa ini sebenarnya dapat dukungan luar biasa dari komite dan juga kepala sekolah,” pungkasnya.
Kemudian salah satu guru kecantikan Ni Ketut Yuliana, S.Pd., M.Pd., seorang guru pengajar yang ikut dalam rombongan kunjungan ini mengatakan selama mengikuti kunjungan balasan selaku guru khususnya di kompetensi Kecantikan tentu ini merupakan hal yang sangat berkesan dan menjadi pengalaman baru bagi saya, dimana saya bisa melihat perbedaan pembelajaran disini dengan di Indonesia, kemudian dari segi teknik pengaturan jam, tata kelas, dan untuk pengelolaan kompetensi.
Lalu, Ni Putu Wardani, S.Pd., M.Pd., guru pengajar Bahasa Inggris. Ia mengaku ikut bergabung dalam rombongan kunjungan ini karena ingin melihat lebih dekat sistem pendidikan yang berlaku di Malaysia dan sekaligus membandingkan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
“Saya selaku guru Bahasa Inggris juga ingin tahu seperti apa model pendidikan disana walaupun pengalaman ini tidak lama kita lakukan dan hanya sebentar tetapi sangat bermanfaat bagi saya karena sekaligus bagi guru untuk bisa mengembangkan diri dan membuat inovasi-inovasi pendidikan sehingga bisa memajukan pendidikan di SMK Negeri 2 Singaraja, penting juga buat saya untuk bisa melihat diluar sana tidak hanya di dalam negeri saja sekalian untuk bisa melihat lebih dekat sistem pendidikan disana,” ungkapnya.
Selain guru, dua orang siswa juga sempat dimintai keterangan terkait keikutsertaannya dalam kunjungan ini, mereka adalah Cinta Louisa Emily Hardstone kelas 12 Boga 3 dan Putu Erli Andini kelas 12 Boga 6. Cinta mengaku awalnya tak berniat ikut karena sayang dengan uangnya, namun karena dorongan dan dukungan orang tuanya akhirnya ia ikut bagian dalam kegiatan ini. Dan ternyata perjalanan keluar negeri ini sangat menyenangkan dan sangat seru, ia bisa mendapatkan teman baru bahkan bisa dekat dan seseruan dengan gurunya. Ia juga mengaku sudah saling bertukar akun sosial media dengan teman barunya untuk terus menyambung tali silaturahmi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Putu Erli. Erli mengaku jadi tahu kalau disana itu beda sama di Indonesia, disana tuh kelasnya di lainkan, ada bahasa mandarin, Bahasa tamil dan ras disana tuh dibedain juga kelasnya ada yang non islam dan yang islam, kalau yang islam bajunya beda dan kalau yang nonis bajunya beda juga.
“Saya ikut karena pengen punya pengalaman ke luar negeri yang nanti bisa diceritakan kepada generasi berikutnya, dan meskipun biaya agak mahal tetapi dengan melihat fasilitas yang diterima jadi worth it lah. Kesan saya ikut traveling kesini saya jadi punya banyak kenalan, jadi punya banyak temen dan itupun seru sekali karena ada aja kelakukan mereka, entah itu kelakuannya random kocak ataupun sebagainya, kemudian asik juga sekamar sama guru-gurunya maskeran,” tutupnya sembari tersenyum.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN 2 Singaraja yang ikut dalam rombongan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan kunjungan balasan setelah SMK Tunku Ampuan Najihah Seremban Malaysia berkunjung ke SMK Negeri 2 Singaraja pada 30 Mei tahun 2023 lalu. “Banyak hal yang bisa diambil sebagai inspirasi dari kunjungan ini, utamanya masalah disiplin, konektivitas, serta organisasi lembaga, terkait kurikulum sejatinya kurikulum di Indonesia sudah bagus, namun saat implementasi terkadang ada beberapa kendala, namun demikian secara keseluruhan kunjungan ini sangatlah bermanfaat bagi lembaga SMK Negeri 2 Singaraja dan juga siswa-siswinya, karena sekolah dengan keahlian inti pariwisata sudah sepatutnya melakukan kerja sama dengan industri dan beberapa sekolah yang ada di Indonesia serta negara tetangga seperti halnya Singapura, Malaysia, Thailand serta negara Asia lainya, karena sudah terbukti dan sempat ketemu dengan lulusan SMK Negeri 2 Singaraja yang bekerja di Malaysia,”ungkap Arsa.